Home MusikINi TOMPI “MAKAN TEMAN” LEWAT MUSIK BLUES
MusikINi - February 20, 2022

TOMPI “MAKAN TEMAN” LEWAT MUSIK BLUES

Oleh: Buddy ACe | Jurnalis Musik

Disaat Covid19 masih mengusik, Tompi justru bikin karya yang asik. Meski tak lazim, namun membawa pesan yang baik.

Bukan tema cinta yang menggoda hati. Tapi pesan sosial yang menyentuh jiwa, bertajuk ‘Makan Teman’, dalam warna Blues yang gurih.

Tentang Teman Makan Teman?

“Yaa… selama masa pandemi ini, gue bisa melihat mana teman sejati, mana yang sebatas kenal. Ini fenomena sosial. Banyak yang saling membantu, tapi yang cuek juga gak sedikit,” ungkap Tompi, pria berdarah Aceh ini, tentang single terbarunya, yang dirilis di akun YouTube ‘Tompi Music’, pada Sabtu, 19 Februari 2022.

Gagasan Tompi dalam sejumlah karya, nampaknya tak mudah ditebak. Selalu ada yang baru dan kreatif, sebagai penanda kehadirannya.

Single ‘Makan Teman’, yang dirilis dalam bentuk video musik, besutan Sutradara Dinar Astika itu, dibuka tanpa intro. Sedetik pertama, Tompi langsung hadir dengan premis yang menghujam jantung.

Bertemen dengan maksud bergantung padanya/ Tak sadarkah bebanmu/ belum tentu sanggup dipikulnya//

Seorang pria bertopeng, dalam video musiknya, menambah bobot impresi terhadap narasi pertemanan yang ingin disampaikan, hingga sosok yang diperankan Komang Adi, melepas topengnya, lalu menghanyutkannya ke lautan lepas.

Namun saat dia memohon tolongmu/ Kau tutup mata tutup telinga//

Narasi itu tentang rasa kecewa yang terpendam. Tompi menumpahkan emosinya dalam musik Blues. Ia mencoba mengendalikan perasaan kita, selama 2 menit 44 detik. Menggugah konsep pertemanan yang selama ini kita pahami.

Seolah ia tak pernah ada/ dan engkau lupa/dia ada//

Tentu saja ‘Makan Teman’, berbeda, baik tema maupun format musiknya, jika dibandingkan dengan sejumlah hits yang pernah lahir dari pemilik Beyoutiful Clinic ini.

Seperti lagu; ‘Sedari Dulu’, ‘Menghujam Jantungku’, ‘Selalu Denganmu’, ‘Tentang Kamu’, ‘Just To Be With You’ dan banyak lagi.

‘Makan Teman’, syairnya menggugah lirih. Dilengkapi denting piano dalam blue note sederhana, tapi tegas. Menjangkau nalar yang lebih luas tentang pertemanan, yang kerapkali inkonsistensi.

Teman itu/seharusnya seperti bayangan/ yang lahir dari cahaya/ yang menerpa tubuhmu jelas/ lalu ia akan membentuk wujud perkasa yang lebih besar//.

Lagu ini, merupakan penanda jejak, kreatifitas Tompi yang tekah bermetamorfosis. Dari sekadar ‘entertainer’, berkembang menjadi ‘massanger’. Benarkah?

Sebagai pembanding. Tompi, pernah menggagas dan menyutradarai film dengan pesan kemanusiaan yang sangat sensitif, dalam film ‘Pretty Boy’ (2019) dan ‘Selesai’ (2021).

Kedua film itu menghibur, tapi sekaligus membuat kita merenung, dan menangkap pesan dari Tomp, yang mungkin, telah merubah mind set kita hari ini?

Begitupula lagu ‘Makan Teman’ ini, nampaknya layak diangkat menjadi sebuah karya film. Agar Tompi punya banyak waktu, untuk memberi valuasi serta menjelaskan tentang konsep ideal pertemanan.

Karena dia sesungguhnya teman/ dalam suka/ dalam lara/ hingga bahagia//

Bukankah, kemanusiaan berawal dari pertemanan yang membawa kebahagiaan, lahir dan bathin?

“Pesan kemanusian yang ingin gue sampaikan melalui lagu ini, adalah ingatlah masa disaat kau bergantung pada teman, hingga akhirnya kau bisa berdiri dititik ini,” simpul pemilik nama lengkap dr. Teuku Adifitrian, Sp.BP-RE, kelahiran22 September 1978 ini.

Musik, Fotografi, Bedah Kulit, Film dan boleh jadi, Politik Kebudayaan, adalah multi dimensional kehidupan Dokter Tompi, yang kerapkali mengejutkan khalayak.

Termasuk karya terbarunya Teman Makan Teman, eh, ‘Makan Teman’.