
TNI AD Laksanakan Operasi Militer Selain Perang dengan Turunkan 51 Prajurit AD Kendarai Truk Tangki Pertamina di Tengah Aksi Protes Awak Mobil Tangki PT Pertamina Balongan
Aksi protes dan mogok kerja massal awak mobil tangki karyawan PT Pertamina ini terjadi di Terminal BBM PT Pertamina Balongan, Indramayu, Jawa barat, pada tanggal 6 Juli 2020. Aksi protes yang diikuti ratusan supir dan buruh PT Pertamina tersebut sudah seringkali terjadi di tahun 2020, juga tahun tahun sebelumnya. Para karyawan merasa dirugikan karena hak haknya tidak diberikan PT Pertamina (dalam hal ini perusahaan mitra PT Pertamina).
Dalam aksinya, ratusan karyawan PT Pertamina mengancam akan menyegel dan menutup tempat Pertamina Balongan tersebut selama 4 hari bila tuntutan mereka berupa pembayaran uang THR (Tunjangan Hari Raya) yang tidak dibayarkan oleh PT Pertamina. Hal ini mengakibatkan, terputusnya penyaluran BBM (Bahan Bakar Minyak) ke SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum) atau Pom Bensin di Indramayu dan daerah daerah lain di Jawa barat, seperti: Cirebon, Majalengka dan Kuningan.
Keadaan yang mencekam dan menakutkan pada saat itu, sempat membuat kegiatan operasional perusahaan PT Pertamina Balongan berhenti total. Segala cara dilakukan PT Pertamina dalam meredam aksi mogok dan penutupan salah satu kilang minyak terbesar di Indonesia tersebut, namun menemui jalan buntu.
Barulah setelah, PT Pertamina meminta bantuan kepada Mabes TNI AD. KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa yang mengetahui hal itu, segera menginstruksikan Kapusbekangad Mayjen TNI Isdarmawan Ganemoeljo untuk menjalankan operasi militer selain perang. Operasi ini dilakukan demi menjaga stabilitas ekonomi nasional berjalan dengan baik dan aman. Dalam operasi ini, TNI AD membantu PT Pertamina dalam menyalurkan Supply BBM ke SPBU di 4 kabupaten di Jawa barat, yang sempat terhenti.
Dalam operasi militer selain perang kali ini, Kapusbekangad menurunkan 51 Prajurit TNI AD dari pasukan Batalyon Bekang 3/RAT untuk mengemudikan ratusan truk truk tangki BBM yang ada di Kilang Minyak PT Pertamina Balongan tersebut. “Pada aksi mogok karyawan PT Pertamina yang terjadi di Balongan, Indramayu, Jawa barat. TNI AD mengerahkan 51 Prajurit Yon Bekang 3/RAT dalam menyalurkan bahan bakar,” ungkap Kapusbekangad Isdarmawan.
Maka jadilah para Prajurit TNI AD tersebut menjadi supir truk tangki dadakan yang membantu PT Pertamina dalam mendistribusikan supply BBM tersebut ke SPBU yang tersebar di 4 Kabupaten, yaitu: Indramayu, Cirebon, Majalengka dan Kuningan di Jawa barat. “Mereka (Prajurit TNI AD) membawa mobil tangki tersebut sampai ke SPBU, hal ini dilakukan supaya penyaluran tetap berjalan dengan lancar dan aman sampai ke tempat,” jelas Nerisa Pitrasari (Section Head Communication Relations Pertamina – Marketing Operation Region III), seperti dikutip dari TribunCirebon.com.
Nerisa menjelaskan bahwa pihak PT Pertamina sangat terbantu dengan tindakan yang dilakukan oleh para Prajurit TNI AD tersebut. Walaupun ada ratusan sopir awak mobil tangki yang mogok saat itu, mengancam akan menutup dan tidak membolehkan mobil tangki tersebut keluar dari Kilang Pertamina Balongan. Namun berkat bantuan para Prajurit TNI AD, semua masalah tersebut dapat diatasi dan distribusi pasokan BBM tetap berjalan dengan lancar dan aman.
“Rencananya kami mempersiapkan untuk 4 hari Aksi mogok, namun pada hari ke-4 para karyawan PT Pertamina tersebut sudah surrender (menyerah), sehingga kami hanya membantu selama 3 hari,” terang Kapusbekangad Isdarmawan. “Tugas yang kita lakukan kemaren merupakan upaya memenuhi Undang Undang TNI No.34 tahun 2004 dalam melaksanakan operasi militer selain perang. Yang salah satu tugasnya adalah membantu Pemerintah,” jelas Mayjen TNI Isdarmawan Ganemoeljo. (BP)