
Terobosan Mentan Syahrul Hadapi Pandemi, Belanja Bahan Pangan Melalui Ojek Online
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo tengah menjalankan terobosan mengatasi kesulitan masyarakat mengakses kebutuhan pokok pangan ditengah pandemi. Terobosan ini yakni ‘Belanja pangan online dengan bekerja sama dengan Gojek. Kerja sama ini ditanda tangani dan diluncurkan pada tanggal 3 April 2020 tujuannya agar menjadikan sektor pertanian adalah kebutuhan prioritas dalam menghadapi pandemi Covid – 19. Apalagi bulan ini masyarakat muslim di Indonesia akan memasuki Bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
Mentan Syahrul menyatakan terobosan kerja sama dengan Gojek ini pun sejalan dengan arahan Presiden Jokowi agar semua Menteri termasuk pemerintah pusat dan daerah fokus untuk menjamin dan mempersiapkan stok pangan termasuk urusan pendistribusiannya. Untuk memastikan akses pangan yang aman dan nyaman bagi masyarakat selama Bulan Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini, Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Gojek untuk menyediakan jasa belanja pangan bagi masyarkaat tanpa harus keluar rumah.
“Ini sesuai arahan Presiden, kami diminta untuk memastikan ketersediaan 11 bahan pangan di tengah pandemi ini hingga Idul Fitri, dan saya mengapresiasi kerjasama dengan Gojek ini, karena untuk menyikapi tantangan saat ini, kita tidak bisa menggunakan cara – cara yang lama, kita harus tangani dengan cara – cara sekarang” ungkap Syahrul pada acara peluncuran tersebut.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta driver Gojek menjadi garda terdepan dalam melawan penyebaran Covid 19 di Indonesia. Menurut Syahrul, peranan Gojek sangat penting, terutama dalam mengantar dan menjemput kebutuhan bahan pokok masyarakat di pasar mitra tani Kementerian Pertanian yang ada di seluruh Indonesia.
“Gojek harus mampu menjawab kebingungan rakyat Indonesia di tengah derasnya serangan wabah Corona. Gojek diharapkan menjadi mitra negara dengan memicu peruabhan besar melalui bidang jasa,” tegasnya.
Masyarakat Antusias Belanja Online
Kehadiran belanja online gratis ongkir di Toko Tani Indonesia Center (TTIC) Kementan berlokasi di Pasar Minggu Jakarta Selatan ini mendapat apresiasi dari masyarakat. Bahkan terjadi antrian panjang terlihat dari pintu masuk TTIC akibat pengunjung yang didominasi oleh driver Gojek ini bergantian masuk ke dalam pasar yang menyediakan sebelas kebutuhan bahan pokok.
Alhasil, layanan belanja online via Ojol sangat memudahkan ibu-ibu rumah tangga untuk bisa memenuhi kebutuhannya sehari-hari selama masa Pandemi Corona ini. Tidak perlu ribet dan khawatir untuk keluar rumah gara-gara viru Corona, tapi untuk belanja buat keperluan masak sehari-hari selama #DiRumahAja, cukup manfaatkan belanja online lewat Ojek Online (Ojol) aja.
“Saya memang biasanya beli di Toko Tani Indonesia Center (TTIC, red) di Pasar Minggu sana, belanja bisa buat seminggu. Tapi, sekarang mau keluar rumah aja jadi parno gara-gara Corona. Untung sekarang sudah ada layanan online lewat Gojek ya,” ungkap salah satu ibu rumah tangga asal Pejaten, Jakarta Selatan, Fina di TTIC, Selasa (7/4/2020).
Fina mengaku sejak Senin (6/4) telah membeli sembako ke TTIC Jakarta menggunakan layanan Gojek. Komoditas pangan yang dibeli yakni daging ayam, daging sapi, aneka sayuran buat sop, sayur bening, dan telur.
“Alhamdulilah harganya lebih terjangkau dan praktis. Terima kasih banyak buat Pak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, di tengah wabah corona ini kami aman dan dapat beli pangan dengan harga murah, gratis ongkos kirim,” ucapnya.
Hal yang sama diungkapkan Anjani Rahayu (28), salah seorang pembeli yang mengaku senang dan sangat berterima kasih dengan adanya pasar murah tersebut. Dia mengatakan bahwa dalam kondisi serba sulit ini semu kebutuhan cenderung naik dan tidak stabil.
“Namun dengan adanya TTIC uang belanja saya bisa dihemat sampai Rp50 ribu. Pangannya juga lengkap sekali mulai dari beras sampai bawang tersedia. Tempatnya juga aman dan nyaman. Apalagi harganya yang sangat murah. Saya berharapnya pasar TTIC bisa diperbanyak di seluruh wilayah dan semakin memudahkan kita untuk berbelanja,” ucapnya.
Sementara itu, salah seorang drivel Gojek Muhammad Solihin (39) mengaku sudah beberapa kali menerima orderan untuk belanja online di TTIC Pasar Minggu. Menurutnya, dalam sehari ia bisa menerima dua hingga tiga pesanan belanja online.
“Sekarang penumpang lagi sepi, tapi berkat kerjasama Gojek dengan Kementerian Pertanian, Alhamdulillah orderan saya lancar. Saya harus berterimakasih kepada Kementan karena tetep bisa terima orderan berupa belanja,” ujar Solihin.
Manajer Toko Tani Indonesia Center, Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Inti Pertiwi Nashwari menuturkan Kementan selalu mempersiapkan beragam terobosan agar distribusi dari pangan bisa lancar sekaligus memberikan pangan yang sehat dan aman bagi masyarakat.
Inti menambahkan layanan belanja online ini tak hanya sebatas di Jakarta dan Bogor saja, tetapi juga meluas ke provinsi lainnya yang sudah memiliki TTIC dan Toko Mitra Tani yang ada di seluruh Indonesia dengan jumlah mencapai 3500 unit.
“Per hari ini (Selasa 7 April 2020, red) kita memberlakukan gratis ongkos kirim (free ongkir, red) untuk TTIC Jakarta dan Bogor. Provinsi lain menyusul bertahap,” tuturnya.
Free ongkir ini akan dilakukan selama Pandemi Corona, yaitu sekitar 1-2 bulan. Sehingga konsumen tidak akan dibebankan ongkos kirim dari TTIC ke lokasi pembeli.
Pantauan Inti, sejak diberlakukannya kerjasama layanan online dengan Gojek, permintaan pembelian meningkat.
“Per hari bisa lebih dari 200 pesanan yang masuk melalui Gojek. Antusiasme konsumen tinggi juga,” jelasnya.
Bahan Pokok
Ada sekitar 11 bahan pokok yang dijual di TTIC dengan layanan belanja online. Adapun sebelas komoditas pangan yang dimaksud adalah beras, daging ayam, daging sapi, telur, minyak goreng, gula pasir, cabai merah keriting, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih.
Dalam pembelian bahan pokok melalui layanan belanja online, Inti menjelaskan pihaknya memberlakukan kuota pembelian per orang Ojek Online adalah 1 kilogram dan 1 liter. Tentunya sesuai dengan kapasitas angkut dari Ojek Online tersebut.
“Telur, kuota per orangnya 1 kg, Gula 1 kg, daging 1 kg. Khusus beras, kita batasi maksimal 5 kg,” tuturnya.
Inti menjelaskan adanya konsep kuota ini mencegah terjadinya panic buying dan masyarakat bisa memanfaatkannya dengan bijak. “Konsep kami memang melayani kebutuhan pangan masyarakat harian dengan jumlah yang tidak besar. Paling tidak untuk kebutuhan tiga hari ke depan,” jelasnya.