Home opINi Statement Of The Year
opINi - December 2, 2019

Statement Of The Year

Oleh Muhammad AS Hikam

Respon Presiden Jokowi terhadap pihak yang usul agar masa jabatan Presiden 3 kali:

  1. Ingin menampar muka saya;
  2. Ingin carmuk sama saya;
  3. Ingin menjerumuskan saya.

Secara substantif Pak Jokowi tidak mendapat “keuntungan” politis apapun dengan adanya wacana tersebut. Sebab beliau tidak mungkin lagi menjadi Presiden ke 3 kali sesuai UUD NRI 1945 yang berlaku saat ini. Jadi ini cuma carmuk alias cari muka alias “ya hannu” (istilah pesantrennya)

Wacana tersebut layak dianggap sebagai “tamparan” bagi Pak Jokowi karena dikesankan bahwa beliau kemaruk dengan kuasa. Padahal saat ini Pak Jokowi baru memasuki periode ke dua yang tentu saja menghadapi berbagai tantangan yg harus direspons. Menyodorkan wacana ini berarti mencitrakan Pak Jokowi hanya peduli dengan kekuasaan dan kedudukan.

Akhirnya, jika wacana ini tak segera di stop, maka implikasi politiknya bisa sangat serius dan berpotensi menjerumuskan Pak Jokowi pada berbagai kegaduhan politik (political quagmires). Dalam kondisi ekonomi, politik, dan sosial saat ini, yang diperlukan Pak Jokowi adalah stabilitas dan ketenangan politik. Wacana masa jabatan Presiden 3 kali, sama saja dengan wacana Pilpres oleh MPR. Keduanya sangat potensial menciptakan kontroversi yang hanya menguntungkan sebagian elit politik dan oligarki saja. Pak Jokowi sama sekali tak diuntungkan oleh wacana tersebut.

Walhasil, respon Pak Jokowi sangat tepat waktu (timely) dan efektif. Saya salut dan bangga dengan respon yang layak untuk dinobatkan sebagai “STATEMENT OF THE YEAR 2019.” TABIK Pak Jokowi!

Simak tautan ini:

https://m.detik.com/news/berita/d-4806335/jokowi-soal-wacana-jabatan-3-periode-ada-yang-ingin-cari-muka