Home INdonesiani Seperti Apakah Upacara Penghormatan Adat Minahasa kepada Sinyo Harry Sarundayang, Sang Ketua Dewan Pakasaan Kerukunan Keluarga Kawanua?
INdonesiani - INkulturasi - February 18, 2021

Seperti Apakah Upacara Penghormatan Adat Minahasa kepada Sinyo Harry Sarundayang, Sang Ketua Dewan Pakasaan Kerukunan Keluarga Kawanua?

Prosesi membawa pataka memasuki ruangan bernuansa putih diiringi lagu daerah yang liriknya mengatakan agar manusia berserah kepada Yang Maha Kuasa. Tampak Waraney dari tarian Kabasaran mengiringi prosesi yang dilaksanakan di Rumah Duka Sentosa, Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Senen, Jakarta Pusat, Minggu (14/02/2021).

Waraney atau pasukan perang biasa muncul dengan garang, gegap gempita serta teriak sorak sorai. Tapi saat itu berubah drastis, mereka melangkah penuh khidmat dilingkupi suasana syahdu nyayian para pelayat. Mereka melakukan hal ini sebagai bentuk penghormatan terakhir terhadap sosok terbaring kaku yang telah menghadap Tuhan YME, Dr. Drs. Sinyo Harry Sarundajang, DEA, Duta Besar Republik Indonesia untuk Filipina merangkap kepulauan Marshal dan Palau.

Selanjutnya pataka diserahkan kepada Sekjen, Ayub Yunus dan Waketum DPP Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK), Winston Tommy Watuliu untuk menyelimuti peti mantan gubernur Sulut 2 periode ini yang adalah Ketua Dewan Pakasaan KKK.

Irjen Pol. (Purn.) Dr. Ronny Franky Sompie, SH, MH, Ketum DPP KKK memberikan kata-kata perhormatan menggunakan bahasa daerah kepada Mantan Walikota Bitung tahun 1991 – 2000 ini. Sementara sayup-sayup tangis keluarga almarhum berpadu dengan kata-kata Ronny Sompie,  “NEKA’KAD DO ULEOS WO DOMEI NEI TARAR MU WI NIKAMI, WO UM PINERE RAMEJI, WITU U MALESUNG RONDOR WO AKADO WIAI UNEI TARAR LAKO WIA SE TOU MALESUNG WO UNTANA MALESUNG LEBEPE WIA REGE-REGESAN. SA TU DUAN NIITU MANGE MO WO MELEILEK LAKO WITU UNUWU NI OPO EMPUNG, DOMEI WO LAYA, KARENGAN PANGERAPAN AMI, WO TA’ KAN RAWOI WITU U KELANG.”

Yang diterjemahkan langsung oleh mantan Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM kepada para hadirin, “Sudah selesai bakti dan juangnya bagi keminasahaan. Sudah tuntas Dia berikan karyanya bagi keminasahaan di tanah Minahasa, di Indonesia dan bahkan di dunia. Kini, pergilah dalam damai, seiring doa dan penghargaan Kami.”

Ditutup dengan pekikan khas suku Minahasa yang memecah di udara diserukan tiga kali, “ I yayat U santi!!!” Dan disambut para hadirin dengan teriakan penyemangat.

Turut hadir di rumah duka antara lain Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo dan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Lestari Priansari Marsudi. Juga tampak Agung Laksono politikus senior Partai Golkar, Sumarsono mantan Plt. Gubernur Provinsi DKI Jakarta serta Tony Wenas, Presiden PT Freeport Indonesia juga para tokoh Kawanua lainnya untuk melawat Sinyo Harry Sarundajang, sang penerima Penghargaan Manggala Karya Bhakti Husada pada tahun 2010 dari Presiden RI.

Sarundajang tutup usia 76 tahun di Jakarta, Sabtu (13/2/2021) kira-kira pukul 00.31 WIB, di UGD Mochtar Riady Comprehensive Cancer Centre (MRCCC) Siloam Hospitals Semanggi, Jakarta. (***)