Home INteresting Sensasi Kuliner Nusantara di Resto Bernuansa Klasik dan Antik
INteresting - KulINer - December 9, 2020

Sensasi Kuliner Nusantara di Resto Bernuansa Klasik dan Antik

Hari ini banyak ragam kuliner ditawarkan demi memanjakan lidah dan hati pencinta kuliner. Ada yang menawarkan cita rasa yang unik, ada pula tempat yang unik dan ada yang menawarkan nilai sejarah di balik tempat dan sajian yang tersedia. Tapi, resto baru di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, ini menawarkan ketiga sensasi tadi.


Adalah Dapur Denindo, sebuah resto berjargon “Restoran Keluarga Indonesia” yang menawarkan menu khas nusantara dan interior klasik dengan dekorasi barang antik yang bernilai tinggi. Sang pemilik resto, Deni, memang telah lama berbisnis benda antik dan kuno. Nama Denindo ini juga dipakai di galeri benda antiknya yang berada di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur.


Menu yang tersedia di sini adalah khas nusantara dengan sajian yang sudah disesuaikan untuk pelanggan usia dewasa hingga anak-anak. Karena Deni berasal dari Minahasa, menu resto ini masih didominasi dengan menu khas Manado seperti ikan dan ayam woku belanga, ikan bakar sambal dabu-dabu, pepes ala Menado dan lainnya.

Tapi, Deni meyakinkan bahwa ke depannya menu di resto ini akan semakin lengkap dan bervariasi ala menu nusantara. Sementara itu, menu khas nusantara lainnya melengkapi menu di resto ini seperti sop buntut, soto betawi, pesmol hingga sate kambing. Wah, sungguh menggugah selera kita, bukan?


Menurut Deni, konsep ruang di restonya adalah konsep interior keluarga. Beragam lukisan, guci, keramik, patung kayu hingga baju kuno berusia ratusan tahun terpajang sebagai dekorasi di hampir setiap sudut ruang resto ini.

Yang tak kalah menariknya adalah meja makan khas rumah zaman dulu yang membuat pengunjung serasa sedang duduk di ruang makan keluarga leluhur. Ruangan pengunjung terbagi dalam dua area yaitu ruang indoor dan outdoor. Di ruang outdoor, interior batu di dinding dihiasi patung ayam jago yang cukup menarik di atas sebuah meja.


Meskipun banyak barang antik menjadi dekorasi di Dapur Denindo, Deni mengatakan bahwa semua itu tidak ditawarkan untuk dibeli. Itu semua hanya bagian dari dekorasi saja. Jika ada konsumen yang tertarik dengan benda antik koleksinya, ia mengarahkan konsumen untuk melihat koleksinya di galeri seni miliknya saja.

Bro Deni, kerap ia dipanggil, adalah putra keturunan Minahasa. Anak ke dua dari lima bersaudara ini adalah orang pertama di keluarganya yang terjun ke dunia bisnis. Motivasi awal Deni membuka resto Dapur Denindo yaitu meneruskan kegiatan produksi kulinernya setelah ia mengadakan dapur aksi sosial untuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19. “Peralatan memasak sudah komplit, makanya saya termotivasi untuk sekalian membuka usaha kuliner,” ucapnya. Nama “Dapur Denindo” pun sudah dipakai sebagai dapur bakti sosial itu.


Buat Deni, bisnis kuliner adalah dunia usaha baru buatnya. Deni menyadari bahwa di masa pandemi ini banyak usaha kuliner yang gulung tikar. Tapi hal itu tak membuat Deni cemas. Pria yang mengidolakan sosok Jokowi ini pun mengutip pesan Jokowi, “Kita harus mengubah kesulitan menjadi tantangan.”


Dalam masa PSBB transisi pandemi Covid-19 di provinsi DKI Jakarta, resto Dapur Denindo tetap menerima pengunjung untuk makan di tempat dan pesan antar. Bahkan di akhir pekan, Deni menyuguhkan sajian live music untuk menghibur pengunjung. Menurutnya pengunjung tak perlu khawatir karena restonya selalu menerapkan protokol kesehatan. Setiap meja pengunjung yang telah dipakai akan dibersihkan dengan disinfektan sebelum digunakan oleh pengunjung lainnya.

Lia Yuniar