Home INdonesiana Sejarah Makna Lambang NU, Serta Logo NU Terbaru
INdonesiana - February 1, 2021

Sejarah Makna Lambang NU, Serta Logo NU Terbaru

Lambang NU merupakan hasil istikharah Kiai Ridwan Abdullah. Ia adalah seorang kiai yang alim, tapi memiliki kelebihan yang lain, yaitu terampil melukis. Ia hanya diberi waktu satu setengah bulan untuk menyelesaikan tugasnya itu. Ternyata dengan waktu yang ditentukan itu, dia tak mampu membuatnya. Ia tidak mendapatkan inspirasi yang sesuai dengan keyakinan hati. 

Akhirnya, pada suatu malam dengan harapan muncul inspirasi atau ilham pada saat-saat orang lelap tidur, Kiai Ridlwan mengambil air wudzu kemudian melaksanakan shalat istikharah. Setelah itu beliau tidur sejenak. Dalam nyenyaknya tidur Kiai Ridlwan Abdullah bermimpi melihat sebuah gambar di langit yang biru dan jernih. Nampak seperti bola dunia dikelilingi bintang dan tali penyambung dan pengait.

Logo NU Pertama Kali

Lambang NU Miliki Makna Dan Sejarah Yang Wajib Anda Tahu.

Nahdlatul Ulama adalah ormas Islam terbesar di Indonesia. Bersama Muhammadiyah, NU sudah memberikan warna dalam perjalanan bangsa Indonesia.

Namun sudah tahukah Anda bahwa sebenarnya lambang atau logo NU terbaru ada perbedaan dengan lambang NU ketika pertama kali dibuat?.

Nah, kali ini kita akan ulas mendalam soal sejarah dan makna lambang NU.

Juga tentang logo NU terbaru yang terjadi perubahan semenjak Muktamar ke-33 di Jombang jawa Timur.

Kata lambang dan logo memang pada akhirnya mengalami perubahan pengertian di masyarakat. Logo dan lambang dianggap sama.

Khusus pada NU, memang penggunaan lambang NU yang identik dengan bola dunia dengan tali pengikat dan bintang sembilan juga diterapkan pada berbagai logo yang terkait dengannya.

Sehingga, meskipun memiliki perbedaan definisi, baik lambang dan logo dalam NU merujuk pada lambang yang lahir dari tangan seni KH. Ridwan Abdullah.

Menurut salah satu sumber, bakat melukis tersebut mulai nampak saat masih muda dan bekerja di rumah orang Belanda yang mana adalah seorang pelukis.

Suatu hari, tanpa sengaja Ridwan muda menumpahkan tinta dan mengenai kanvas lukis tuannya.

Dengan gugup ia pun berusaha membersihkan sekaligus memperbaiki lukisan si Belanda. Bukannya marah, Tuan Belanda tersebut justru senang karena ternyata hasil lukisan Ridwan muda bagus.

Terkait sejarah lambang Nahdlatul Ulama diciptakan oleh KH. Ridwan, dari berbagai sumber, dapat dijelaskan sebagai berikut. Para ulama pendiri NU mempercayakan pembuatan lambang NU kepada KH.

Ridwan Abdullah. Saat itu KH. Ridwan telah berusia 63 tahun. KH. Hasyim Asy’ari memberikan 2 syarat atau kriteria lambang NU; tidak meniru lambang lain, dan harus punya haibah (wibawa) dan tidak membosankan sampai kapan pun.

Terdengar simpel, tapi ternyata syarat itu berat untuk dilaksanakan.

Syarat tersebut tidak lain karena memang sebelum NU sudah ada Muhammadiyah dan PERSIS. Karena itu lambang NU harus beda dan tidak sedikit pun meniru lambang kedua ormas tersebut.

Ternyata hingga muktamar semakin dekat, tinggal menunggu hari saja, KH. Ridwan belum juga mampu mendapatkan ide yang pas untuk lambang Nahdlatul Ulama tersebut. Setengah bulan sudah KH.

Ridwan berusaha membuat sketsa, namun belum ada yang berhasil ia jadikan sebagai lambang. Padahal penunjukan dirinya untuk membuat lambang Nahdlatul Ulama sudah disanggupinya sejak 2 bulan lalu. KH. Wahab Chasbullah pun telah menegurnya untuk segera menyelesaikan tugas tersebut.

Secara rinci, berikut lambang Nahdlatul Ulama dan maknanya masing-masing sebagaimana dijelaskan oleh KH. Ridwan Abdullah, yang juga dijelaskan dalam buku Antologi Sejarah, Istilah, Amaliah, Uswah NU.

  1. Bola Dunia, maknanya adalah bumi sebagai tempat tinggal manusia, mengambil dari Surat Thaha ayat 55.

مِنْهَا خَلَقْنَاكُمْ وَفِيهَا نُعِيدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً أُخْرَىٰ

Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain

  1. Tali yang mengelilingi bola dunia, maknanya adalah ikatan persaudaraan, sesuai dengan surat Ali Imran ayat 103.

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ الله جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai…

  1. Peta Indonesia, maknanya adalah tempat lahir dan awal perjuangan NU, yaitu Indonesia.
  2. Dua simpul ikatan di bagian bawah bola dunia, atau ujung tali yang mengikat bola dunia, maknanya adalah hubungan kepada Allah (hablun minallah) dan hubungan sesama manusia (hablun minannas).
  3. Tambang yang mengikat memiliki untaian atau uliran berjumlah 99, melambangkan asmaul husna.
  4. Ada lima bintang di bagian atas bola dunia, dengan bintang yang paling besar ada di bagian tengah, melambangkan rasulullah. Sedang 4 bintang lainnya melambangkan khulafa ar-rasyidin.
  5. Empat bintang di bawah bola dunia merupakan perlambang para imam mazhab yang dianut ahlussunnah wal jamaah; Imam Maliki, Imam Syafi’i, Imam Hanafi, dan Imam Hanbali. Artinya NU mengakui keempat mazhab tersebut.
  6. Keseluruhan jumlah bintang adalah 9, melambangkan wali songo yang merupakan penyebar Islam.
  7. Tulisan arab berupa lafad Nahdlatul Ulama (نهضة العلماء) dan huruf latin NU (saat itu menggunakan ejaan NO) sebagai nama organisasi, artinya kebangkitan Ulama.

Dikutip ulang : https://www.nu.or.id/post/read/102079/makna-lambang-nu

https://www.nu.or.id/post/read/116035/sejarah-singkat-berdirinya-nahdlatul-ulama