
Pusat Perbelanjaan Bersiap Diri untuk Menyambut Era ‘New Normal’
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto bersama jajarannya di Kementerian Perdagangan hari ini menggelar rapat membahas rencana pembukaan kembali pusat perbelanjaan atau mal pada saat pandemi virus corona atau Covid-19.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Suhanto. “Kita hari ini sedang bahas hal tersebut dengan Mendag,” katanya melalui pesan singkat, Kamis 28 Mei 2020.
Suhanto tak menyebutkan apakah ada pihak asosiasi pengusaha atau pemerintah daerah yang wilayahnya menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ikut dilibatkan dalam pembahasan tersebut.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan mengatakan, tutupnya beberapa pusat perbelanjaan atau mal di seluruh Indonesia akibat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) memberikan kerugian yang sangat besar.
“Kita sudah hitung-hitung selama 2 bulan ini pusat belanja kira-kira ruginya Rp 9,8 triliun, sebulan kira-kira 4,9 triliun. Seluruh Indonesia,” kata Stefanus saat diskusi virtual bersama kumparan, Rabu 27 Mei 2020.
Dengan kondisi mal yang saat ini belum beroperasi karena kebijakan PSBB, kata Stefanus, dapat menyebabkan kerugian yang lebih besar. Oleh karena itu ia meminta agar bisa diberikan relaksasi terkait operasional pusat perbelanjaan.
Apabila mal dapat diizinkan untuk buka kembali dalam waktu dekat, Stefanus mengatakan, hal itu bisa menstimulus perekonomian bisa bergerak kembali. Walaupun ia tak yakin ketika mal dibuka akan kembali ramai, karena dirinya tak mempermasalahkan keuntungan sementara ini.
Pihaknya pun menyatakan akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat apabila mal dapat beroperasi kembali.Adapun, berdasarkan data Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia atau APPBI DKI sebanyak 64 mal di Jakarta sudah bersiap untuk buka kembali usai penerapan PSBB tahap tiga pada 5 Juni.