Home INdonesiani PKL Acara Reuni 212 Banyak Mengeluh Dagangan Tak Laku
INdonesiani - December 2, 2019

PKL Acara Reuni 212 Banyak Mengeluh Dagangan Tak Laku

Menurut Informasi sepinya peserta 212, dikarenakan banyaknya masyarakat, terutama umat Islam yang sadar bahwa selama ini mereka sudah diperdaya oleh FPI (Front Pembela Islam) yang berusaha memecah belah Persatuan dan Kesatuan Bangsa dan Negara Indonesia.

Faktor lain diyakini dengan melihat perkembangan politik dalam negeri yang terjadi, banyak dari umat Islam sadar, bahwa politik itu jahat dan janji janji pemimpin umat ditahun lalu, tidak dapat dijadikan pegangan. Hal ini bisa dilihat dengan bergabungnya Prabowo Subianto dalam Kabinet Indonesia Maju sebagai Menhan (Menteri Pertahanan), selain itu kemenangan Gubernur Anies Baswedan diPilkada DKI Jakarta pun yang tak dapat disangkal bahwa gerakan 212 ini merupakan salah satu gerakan penentu kemenangan diPilkada Jakarta.

Namun semua janji dan komitmen Anies untuk umat Islam Jakarta yang diikrarkan di GNPF 212 lalu hanya bualan kata manis semata tanpa adanya realisasi, hal ini seperti:

  1. DP 0%, Modal usaha Oke Oce sampai saat ini belum ada yang terealisasi,
  2. Bantuan pangan/kesehatan/sosial lain yang digagas Gubernur sebelumnya, era Anies sangat berkurang drastis.
  3. Jalur genap ganjil kendaraan bermotor khususnya roda 4 diperluas secara sepihak, tanpa adanya pembicaraan/komunikasi sebelumnya. Hal ini menjadi pembicaraan dan keluhan dikalangan driver online (daring).
  4. Dan yang terakhir sedang viral penggusuran warga Sunter (kebanyakan warga berasal madura) notabene pendukung Anies saat Pilkada merasa sangat kecewa terhadap Anies, karena sejak rumah dan tempat usaha mereka digusur, mereka tidak mendapatkan ganti rugi, bahkan Anies pun belum pernah mengunjungi mereka hingga saat ini.

Karena beberapa alasan tersebut diyakini, Peserta 212 akan jauh berkurang seperti yang terjadi pagi ini di Monas. Acara reuni 212 yang diharapkan panitia akan membludak ternyata sepi, tidak seperti tahun lalu.

Sepinya acara reuni 212 ini, berimbas juga ke para Pedagang Kaki Lima (PKL). Dimana mereka dari subuh tampak memadati kawasan sekitaran Monas. Baik di gerbang pintu Timur, pintu Barat, Utara bahkan di gerbang pintu Barat Daya Monas. Bahkan ada juga yang terlihat menggelar lapak barang dagangan di atas trotoar. Akibatnya, beberapa pejalan kaki tampak kesulitan melintas lantaran terhalang gerobak dan meja para pedagang PKL.

Karena sepinya acara reuni 212 ini dibandingkan dengan tahun lalu, banyak pedagang mengeluhkan omzet mereka hari ini turun drastis. Cipto (50) pedagang minuman mengeluhkan dagangannya hanya laku beberapa botol saja, hanya laku 2 botol, mas, ujarnya.

Begitu juga saritem (45) mengaku nasi bungkus untuk dikonsumsi hidangan sarapan hanya beberapa bungkus yang laku, tak sampai 20 bungkus, dengan nada memelas.

Disamping sepinya peserta yang datang kali ini, para pedagang PKL yang berjualan menduga peserta yang hadir kemungkinan mendatangi posko konsumsi yang didirikan oleh panitia acara reuni 212. Menyebabkan barang dagangan mereka sedikit yang laku terjual. (BP)

Sumber : Suara.com