Pempek, Cita Rasa Khas Sumatera Selatan

Pempek.

Yup. Siapa yang tidak pernah mendengar nama tersebut? Olahan dari bahan dasar ikan dan sagu ini diminati oleh banyak penduduk Indonesia dari yang muda hingga yang tua.

Pempek berasal dari Palembang, Sumatera Selatan. Pempek adalah hasil akulturasi kebudayaan yang dibawa pedagang Tionghoa ke Palembang. Pempek ketika itu adalah bakso yang terbuat dari daging babi, yang tentu saja tidak dapat dikonsumsi oleh mayoritas penduduk Palembang yang beragama Islam.

Sebagai penghasil ikan dan tanaman sagu yang cukup besar maka dibuatlah makanan berbahan dasar ikan dan sagu sebagai bentuk adopsi dari kebudayaan bawaan tersebut, yang awalnya disebut dengan nama kelesan.

Memang pada masa kesultanan Palembang pempek disebut kelesan. Arti kata keles adalah “tahan disimpan lama.” Dahulu kelesan sering dijadikan sajian saat diadakannya upacara adat.

Lalu, apakah Anda tahu bagaimana sebutan kelesan bisa berubah menjadi pempek? Empek adalah sebutan bagi orang Tionghoa yang menjajakan kelesan. Para pembeli kelesan yang membeli dari orang Cina terbiasa memanggilnya dengan sebutan ‘pek-pek-pek’. Lalu secara perlahan sebutan pempek lebih terkenal dan dikenal masyarakat hingga saat ini.

Pempek sendiri memiliki beberapa jenis, di antaranya pempek kapal selam (telur), pempek lenjer, pempek adaan, pempek keriting, pempek kulit, pempek panggang, dan pempek pistel. Semua jenis tersebut disajikan dengan tambahan irisan mentimun, mie serta cuko yang berbahan dasar asam Jawa, cabai, gula merah dan beberapa bahan lainnya.

Masyarakat Palembang banyak yang membawa pempek sebagai salah satu oleh-oleh ketika mereka merantau, pergi keluar Palembang. Hal ini membuat pempek semakin dikenal. Saat ini pempek juga menjadi salah satu makanan yang cukup mudah ditemukan di daerah lain karena mulai banyak kedai yang menjual panganan tersebut.

Di Jakarta, salah satu kedai yang menjual aneka pempek terdapat di Jln. Garuda No. 30 Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Kedai ini menjual berbagai macam jenis pempek yang disajikan dengan tambahan cuko berwarna hitam pekat yang mampu menggugah selera para pembeli.

Foto : Dok. Pribadi