
Masker Presiden Ternyata dari Semarang
Masker yang dikenakan Presiden Joko Widodo (Jokowi), ternyata dibeli dari Semarang. Meluncurkan gerakan #BanggaBuatanIndonesia melalui telekonferensi dari Istana Merdeka Jakarta, Kamis (14/5) kemarin, Jokowi mengungkapkan kisah maskernya itu saat berbincang-bincang dengan Dea Valencia, pemilik Batik Kultur dari Semarang.
“Iya, saya kemarin juga beli maskernya nih,” ungkap Jokowi sambil menunjukkan masker kain berwarna hitam kepada Dea.
Jokowi bilang turut membeli masker tersebut lantaran memang mendukung penuh produk dan karya anak bangsa.
Semula Dea menceritakan usahanya ikut terkena dampak pandemi Covid-19. Permintaan produk fashion batik tulis yang dibikinnya, merosot tajam. Padahal, Dea punya 100 karyawan yang separuhnya adalah penyandang disabilitas.
Namun awal Maret lalu, suami Dea memberi kabar jika masker medis susah bukan kepalang dicari di pasaran. Seperti mendapat ilham, Dea pun mulai banting setir memproduksi masker kain.
Benar saja, malang tak dapat ditolak, untung pun tak dapat ditampik. Masker produksi Batik Kultur laris manis dibeli orang. “Saat ini kami sudah menjual 100 ribu masker kain lewat e-commerce dan disalurkan juga ke pekerja harian yang membutuhkan,” tutur Dea.
Melihat ceruk pasar yang menganga lebar, belum lama Batik Kultur juga mengeluarkan lini masker terbaru bernama Culture Mask. Boleh jadi karena produk bikinan Dea memang keren, kurang dari 24 jam diluncurkan di e-commerce, masker-masker itu langsung dipesan banyak orang.
Di tengah pagebluk, Dea mendapat hikmah: daya beli customer masih ada, namun kebutuhan dan cara belinya yang berubah. “Jadi pengusaha harus dapat beradaptasi, berinvoasi dengan dunia digital dan juga bersahabat dengan the new normal,” ungkapnya.
- Jadi ini seluruh produksi batik tulis bergeser ke masker, tanya Jokowi.
– Betul Pak, terus terang karena ada work from home (WFH) dan pembatasan sosial berskala besar (PSBN), otomatis permintaan baju dan fashion sangat berkurang. Jadi mau tidak mau, agar karyawan ada pekerjaan maka kami switch ke masker.
Disebutkan Dea, ia masih akan meluncurkan produk masker merah putih untuk menyambut peringatan kemerdekaan RI, 17 Agustus mendatang.
“Terima kasih bapak sudah membeli masker saya, nanti saya akan kirimkan produk terbaru kami. Tapi ini masih lama sih Pak, untuk Agustus ada masker merah putih, merahnya yang di atas,” kata Dea.
“Ya terima kasih, tapi saya masih banyak. Yang merah putih bagus itu,” kata Jokowi lagi.
Dari cerita Dea, Presiden Jokowi pun berharap para pengusaha lain bisa mencontoh untuk memulai memanfaatkan platform digital.
Selain itu, Jokowi juga mengingatkan pelaku usaha untuk berani menggeser produk yang sedang dibutuhkan masyarakat. Buktinya, ya itu tadi, di tengah pandemi, permintaan masker Dea malah makin meningkat.