
KSAD Andika Bantu Perawatan dan Penjemputan Isteri Alm Serma Koesno Paspampres Presiden Soekarno
Almarhum Serma CPM Koesno adalah anggota Pasukan Pengaman Presiden masa Presiden Soekarno. Menurut informasi dari keluarga Serma Koesno, almarhum sudah ikut berjuang bersama Panglima besar Soedirman dan Presiden Soekarno sejak tahun 1942. Serma Koesno sudah lama mengenal sosok Presiden Soekarno, bahkan sebelum menjadi Presiden, karena berasal dari daerah yang sama di Blitar.
Pertama kali bergabung dengan Presiden Soekarno di tahun 1942 (sebelum Indonesia merdeka). R. Koesno ditarik Presiden Soekarno, masuk dalam kesatuan Pasukan Macan (pasukan pengamanan presiden, kini), terdiri dari orang orang kepercayaan Presiden Soekarno dan prajurit yang ahli strategi gerilya.
Di tahun 1945, akhirnya Pasukan macan bersama TKR (Tentara Keamanan Rakyat, saat itu) berhasil merebut kemerdekaan Republik Indonesia. Dan Presiden Soekarno pun langsung mengangkat beberapa prajurit atau orang dekatnya sebagai bagian dari Pasukan Pengawal Pribadi Presiden, yang sebelumnya Pasukan macan.
Dalam Pasukan Pengawal Pribadi Presiden (PPP), Serma Koesno dipilih dan masuk dalam ring 1, yang saat itu dibawah pimpinan Raden Said Soekanto, ” urai Roland Anziano. Pasukan PPP ini bertugas pengamanan pribadi Presiden beserta keluarga dan wakil Presiden beserta keluarga sampai tahun 1962.
Setelah tahun 1966, peralihan kepemimpinan dari Presiden Soekarno kepada Presiden Soeharto, merupakan tahun tahun terberat Serma Koesno dan anggota Pasukan Pengawal Pribadi Presiden lainnya. Beliau kemudian ditarik ke Corps Polisi Militer di Guntur, hingga pensiun disana.
Di akhir hidupnya, beliau menderita sakit prostat dan sempat dirawat selama 1,5 bulan di RSPAD. Kemudian tutup usia di umur 71 tahun, hari selasa, 8/9/1998 di RS Haji Jakarta (sekarang RS Asrama Haji). Beliau dimakamkan di TMP (Taman Makam Pahlawan) Kalibata, Jakarta dan menyandang gelar Pahlawan Nasional.
Saat ini keadaan isteri almarhum Serma Koesno dan keluarga dalam kondisi memprihatinkan, akibat pandemik covid 19, cucunya Roland yang berprofesi sebagai driver transportasi daring, tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan keluarga.
Isteri almarhum Serma Koesno yang bernama lengkap Elizabeth, 4 bulan yang lalu mengalami kecelakaan yang menyebabkan bantalan tulang belakangnya retak. Keluarga membutuhkan uluran tangan untuk membantu perawatan oma Koesno.
Setelah adanya komunikasi dengan awak INSEE.ID Bugner Pangaribuan, berusaha menghubungi beberapa pihak untuk membantu perawatan oma Koesno, namun belum ada yang dapat membantu oma Koesno yang terbaring sakit di rumah.
Baru setelah berkomunikasi dengan KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa, beliau segera merespon cepat akan keadaan kesehatan oma Koesno yang memburuk, isteri alm. Koesno mantan anggota Pasukan Pengawal Pribadi Presiden.
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa selain seorang pemimpin yang berkharisma, beliau sosok seorang yang dermawan dan sangat perhatian kepada prajurit TNI, baik yang aktif maupun yang sudah pensiun. KSAD Andika sangat menghormati senior, veteran TNI dan keluarga besar TNI.
Tidak heran, ketika Rabu, 10/6/2020, awak INSEE.ID menghubungi KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa, beliau menyambut baik dan berkoordinasi dengan RSPAD untuk penjemputan oma Koesno dari kediaman serta rencana perawatan yang akan dilakukan terhadap beliau.
Dan tadi pagi, Kamis, 11 Juni 2020, jam 10.30, isteri alm Serma Koesno dijemput ambulan RSPAD lengkap dengan pengawalan Mabes TNI AD. Sesampai di RSPAD, beliau dilayani dengan sangat baik dan diperiksa dengan detail, ” jelas Roland, mengakhiri pembicaraan dengan awak INSEE.ID (BP)