
KKK Bahas Prestasi Perempuan Manado di Acara Ini
“Gadis Minahasa (pada masa kolonial) menerima pendididikan yang sama dengan pemuda Minahasa. Dengan demikian peradaban Barat meresap masuk ke kalangan perempuan Minahasa,” Pidato Nona Stientje Adam berjudul “Kedudukan Perempuan Manado” di Kongres Pemuda Indonesia, Sabtu (1/05/1926).
Begitu banyak prestasi yang telah ditorehkan perempuan Minahasa ditambah lingkungan budaya yang mendukung mereka untuk berkembang dibandingkan suku Indonesia lainnya. Tetapi mengapa hal ini jarang didengar, atau mungkin terkenal hanya di kalangan sendiri? Bukan maksud menyombongkan diri sendiri tetapi ingat kata pepatah tak dikenal maka tak sayang.
DPP Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) menyelenggarakan acara bincang-bincang untuk menggali bagaimana karya perempuan minahasa terutama untuk bangsa dan negara. Acara bincang-bincang ini mempunyai tujuan untuk mengangkat dan menegaskan peran dan karya perempuan minahasa bagi bangsa Indonesia. Seperti yang telah dijelaskan moderator Pdt. Deety Berke Treisje Mambo, S. Th., sekaligus dalam rangka memperingati hari kemerdekaan RI ke-76 tahun.
Kegiatan ini dilaksanakan Minggu (22/08/2021) pukul 16.30 WIB dengan tema “Karya Perempuan Minahasa bagi Bangsa Indonesia”. Talkshow bernama Kawanua Bacarita ditayangkan secara langsung di kanal YouTube Kerukunan Keluarga Kawanua DPP-KKK, dimana mereka menampilkan para perempuan Minahasa hebat sebagai narasumber.
Ketua Umum Kerukunan Keluarga Kawanua Dr. Ronny F. Sompie, S. H., M. H., dalam sambutannya berkata, “Kita perlu mengangkat prestasi-prestasi hebat wanita asal minahasa dalam ruang diskusi seperti ini. Kemudian diseminasikan ke media massa dan media sosial di tanah air agar dikenal oleh para generasi muda terutama generasi muda tou minahasa.”
“Tentu bukan untuk membangun sikap kesombongan tetapi untuk membangun semangat berprestasi dan semangat bersaing secara positif dengan sesama anak bangsa di tanah air juga dengan SDM negara lainnya.” jelas pria berinisial RFS ini. Sebelumnya mantan Dirjen Imigrasi tersebut mengucapkan terima kasih Pdt. Treisje L. Mambo, sebagai moderator serta Ketua Departemen Kebudayaan DPP KKK, sekaligus penggagas acara ini bersama tim, juga kepada MC acara tersebut, Louis Tangel, Miss Tourism Indonesia tahun 2016.
Ronny Sompie melanjutkan mengucapkan terima kasih kepada 3 nara sumber, yaitu Sonya Helen Sinombor, SH, Wartawan Senior Kompas juga Ketua Jala UNSRAT Jabodetabek, lalu Pdt. Dr. Marhaeni Mawuntu, STh, M.Si. Dosen UKIT Tomohon. Serta narasumber ketiga, Dr. Agustina Ivonne Poli, M.si Dosen UNCEN Jayapura. Serta kepada seluruh pihak yang ikut serta baik secara langsung atau pun hanya sebagai penonton.
Moderator acara membacakan sedikit biografi dari narsum Dr Agustina Ivonne Poli, M.Si yang memiliki tahun kelahiran 1964. Ivonne Polii menjabat sebagai Ketua Program Studi S2 Magister Antropologi Uncen Jayapura, Koordinator Bidang Pengabdian Masyarakat pada Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Uncen Jayapura, Pengurus Pusat Asosiasi Antropologi Indonesia (AAI ) sebagai Koordinator Wilayah III (Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara). Selain itu Dr. Agustina ini menyandang beberapa jabatan organisasi kemasyarakatan, antara lain Ketua Ikatan Perempuan Kawanua (IPK) Kota Jayapura, dan Ketua III Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) Kota Jayapura.
Nara sumber kedua, Pdt. Marhaeni Luciana Mawuntu, S.Th. adalah Pendeta GMIM yang ditempatkan sebagai dosen Fakultas Teologi UKI Tomohon (1997 s.d. sekarang). Beliau pernah bertugas sebagai Kepala Departemen Oikumene Sinode GMIM juga menjabat sebagai Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Teologi UKI Tomohon. Selain itu Pdt. wanita ini adalah Ketua Lembaga Pendampingan Perempuan dan Anak TeLu SULUT sekaligus Aktivis Gerakan Perempuan Sulut. Tidak hanya berhenti di sini, Pdt. Marhaeni juga telah menerbitkan beberapa buku dan tulisan.
Sedangkan yang terakhir ialah Sonya Helen Sinombor, SH,. Wanita berperawakan mungil berisi namun lincah ini adalah wartawan senior Kompas juga menjabat sebagai Kepala Biro/Perwakilan Kompas Jawa Tengah, Wakil Kepala Desk Ekonomi, Wakil Kepala Desk Istana/Polhukam, Wartawan Utama di Desk Humaniora (khusus isu perempuan, anak, disabilitas dan kelompok minoritas). Sosok kritis tersebut mempunyai pengalaman meliput berbagai isu dalam negeri di seluruh daerah Indonesia, kegiatan internasional di manca negara (lebih dari 30 negara), termasuk mengikuti Kunjungan Kenegaraan dan Konferensi Internasional yang diikuti Presiden/Wapres.
Saat ini Sonya aktif menulis berita berita bertema perempuan, anak, disabilitas, dan kelompok rentan/minoritas. Khusus bertema sensitif seperti perlindungan perempuan dan anak, pencegahan perkawinan anak, perlindungan disabilitas, perempuan (buruh, adat, disabiltas, petani, nelayan, dll), serta mengawal RUU Penghapusan dan Kekerasan Seksual serta RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga.
Selain nara sumber memberikan paparan ada pula tim penanggap untuk sesi diskusi dan refleksi, yaitu sbb:
- Dr. Charletty Choesyana Taulu, M.Si.
Penasihat DPP KKK.
Putri Pejuang Merah Putih 14 Pebruari 1946 – Ch. Ch. Taulu. - Els Montolalu, Ketua Keluarga Pertiwi Wenang/Anak-Anak Purna TNI-Polri asal Sulut.
- Pengusaha Kuliner Khas Minahasa “Beautika” Sofie Mulyapatera Eman.
- Ketua Bidang Sosial DPP KKK Vera Tontey Sanger
Selanjutnya narasi kultural Perempuan Minahasa untuk Indonesia dibawakan oleh Ketua Bidang Ekraf DPP KKK Moudy Lintuuran, diikuti ucapan terima kasih mewakili DPP KKK dibawakan oleh Ketua Bidang PPPA, Nova Rumondor. Sebelumnya pada awal acara doa pembukaan dipimpin oleh Debby Deborah Watuliu Dumais dan doa penutup oleh Pdt. Dabby L. Rombot. Serta kata pengantar diberikan oleh Waketum III Pdt. Audy Wuisang, S.Th., M.Si. dan penanggap khusus oleh Dr. Roy Decky Tamaweol, Th. M.
Tampak antusiasiasme peserta yang hadir dalam acara berdurasi 2 jam 39 menit ini melalui APK Zoom, ditambah yang mengikuti siaran langsung. Untuk lebih jelasnya silahkan menonton melalui kanal Kerukunan Keluarga Kawanua DPP-KKK.