
Digitalisasi Mendekatkan Keluarga di Masa Pandemi
Sudah satu tahun pandemi menjejak di bumi. Membuat pergerakan manusia terpaksa dibatasi demi menahan makin meluas virus ini. Walau ada banyak hal-hal negatif yang dialami. Tapi manusia mencoba berkompromi dengan pandemi dengan cara mereka sendiri. Salah satunya dengan teknologi.
Salah satunya Pinasaan Mataluntung ne Tumaluntung (PMNT), salah satu wadah yang berawal dari perkumpulan keluarga perantauan dari kampung halaman mereka bernama desa Tumaluntung yang terletak di bawah kaki Gunung Klabat, Sulawesi Utara. Mereka, bersuku Minahasa ini merasa perlu membentuk suatu wadah untuk tetap menjalin kekeluargaan di saat merantau.
Biasa membuat kegiatan rutin secara luring seperti perayaan-perayaan tertentu, terpaksa terhambat untuk melakukan kegiatan mereka. Walau pada tahun lalu sempat melakukan bantuan sosial bagi warga mereka yang terdampak pademi di Jabodetabek dan Bandung serta menyelenggarakan Hari Ulang Tahun secara daring (online) di bawah pimpinan Christian Ferdy Putong, Ketua PMNT terdahulu.
Langkah selanjutnya, mereka menyapa diaspora PMNT secara mendunia dengan menyelenggarakan Acara Daring Tumaluntung Bakudapa Sedunia (TBS) 2021. Kegiatan yang diadakan oleh tim kerja baru ditayangkan secara langsung di akun Facebook PMNT Diaspora bertujuan mempererat tali silahturahmi persaudaraan. Sekaligus PMNT baru saja melakukan pergantian kepengurusan yang baru. Pertemuan melalui aplikasi zoom ini selain sapa menyapa di antara mereka, juga menjadi semacam media memperkenalkan pengurus yang baru, seperti Ketua Umum PMNT Obert Awuy, Sekretaris Evie Lumempouw, dan Bendahara Nova Tanod Lahase.
Obert Awuy, Ketua PMNT yang baru dilantik mengatakan bahwa kegiatan ini selain konsolidasi dan sosialisasi tou Tumaluntung di rantau. Para anggota PMNT diharapkan bisa mendapatkan informasi secara langsung dari Pemerintah Desa (Pemdes) Tumaluntung oleh Hukum Tua beserta jajaran (Pala).
“Kami juga berterima kasih sekaligus mengapresiasi Pemdes desa Tumaluntung yang sangat antusias mengikuti acara ini dan bagi yang belum sempat hadir untuk berikutnya bisa turut serta,” tutur Obert. “Kita harap ini beking terus.” tanggap Noldy, salah satu pala atau sebutan perangkat desa di sana.
Turut menyapa peserta melalui TBS 2021 antara lain perwakilan pendiri PMNT Max Tirayoh, Hukum Tua Tumaluntung Neltji Rolos. Tonny Mandagi mewakili pembina PMNT, mendukung acara ini serta Ivan R. Luntungan, Ketua III sekaligus sebagai donatur yang membagikan kebutuhan sekolah anak bagi peserta TBS 2021 ini.
Acara daring yang diadakan pada Jumat, 19 Maret 2021 dimulai pukul 6.30 WIB dihadiri pula perantau domisili luar negeri, antara lain Pdt. Albert Ticoalu dari USA, Pdt. Arnold Pinontoan dari Australia, Pdt. Leonardo Sondy dari Malaysia, Frendy Rumambi dari USA, dan tak ketinggalan partisipan dari seluruh Indonesia terutama dari Manado.
Ferdy Putong menggantungkan harapan kepada PMNT, agar ke depan banyak lagi terobosan-terobosan baru sehingga Tou Tumaluntung di rantau (PMNT) bisa bersinergi dengan pemerintah khususnya Pemdes Tumaluntung. (***)