
Cegah Kekerasan Berbasis Gender dan Redam Penyebaran Narasi Ekstrem, Wahid Foundation Kembali Latih Pegiat Desa Damai di Jawa Tengah
Wahid Foundation kembali melakukan pembinaan terhadap Kelompok Kerja (Pokja) Aktivis Desa Damai di wilayah Jawa Tengah untuk meningkatkan kapasitas terkait akses perempuan terhadap keadilan. Pembinaan tersebut dilaksanakan melalui Training Akses Perempuan Terhadap Keadilan di Masa Krisis Pandemi Covid-19 Bagi Kelompok Kerja Desa Damai Wilayah Jawa Tengah dengan tema “Memperkuat Mekanisme Jaminan Perlindungan Bagi Kelompok Perempuan di Masa Krisis Pandemi Covid19”. Training ini merupakan kelanjutan dari training sebelumnya yang pernah dilaksanakan di Solo pada Bulan Maret lalu, yaitu training Pencegahan Ekstremisme dan Literasi Hukum Kelompok Kerja (Pokja) Desa/kelurahan Damai Wilayah Jawa Tengah. Namun, karena situasi pandemi yang belum usai, training kali ini dilaksanakan secara online melalui platform Zoom selama dua hari, yaitu pada Kamis-Jum’at 15-16 Juli 2021.
Mujtaba Hamdi, Direktur Ekskutif Wahid Foundation yang berkesempatan membuka sekaligus memberikan sambutan pada training tersebut mengatakan bahwa fungsi dari training tersebut bukan sekedar training saja, akan tetapi juga sebagai forum untuk saling menguatkan satu sama lain di tengah masa pandemi yang sulit ini.
“Forum ini fungsinya bukan sekedar training saja, akan tetapi juga menjadi forum untuk saling menguatkan satu sama lain di masa sulit di tengah pandemi ini. Tentu kita semua berharap pandemi ini bisa cepat berlalu.” Ungkap Hamdi.
Selain itu, kata dia, training ini juga bertujuan memberikan wawasan terkait aspek legal dan formal dalam pencegahan ekstremisme kekerasan dan promosi kesetaraan gender sehingga Pokja Desa Damai diharapkan akan memiliki pengetahuan hingga keterampilan tentang aspek Hukum dan HAM dalam penyelesaian kasus atau sengketa secara formal maupun informal. Menurutnya, jika kesadaran hukum bisa terbangun dan perempuan mendapatkan jaminan perlindungan serta peran yang setara, maka secara otomatis akan mereduksi pandangan ekstrem di tengah masyarakat.
Di sisi lain, selama pandemi ini berlangsung, tantangan sosial berupa kekerasan berbasis gender yang lebih banyak mengorbankan perempuan dan juga bertebarannya narasi-narasi ekstrem yang menentang keberadaan virus dan vaksin semangkin meningkat. Oleh karena itu, menurut Hamdi, training ini hendak memberikan pembekalan kepada Pokja bagaimana mengatasi ancaman dan resiko tersebut sekaligus upaya proteksi bagi kelompok rentan terdampak di wilayah kerja Program Desa Damai Wahid Foundation.
Salah satu peserta Training, Vita yang juga salah satu pegiat pemuda di Desa Damai menyatakan antusiasmenya mengikuti training tersebut.
“Saya sangat senang mengikuti training ini karena bisa menambah pengetahuan tentang hukum dan saya juga jadi tahu harus melakukan apa untuk mencegah kekerasan berbasis gender dan mencegah penyebaran narasi hoax soal pandemic Covid-19.” Ujar Vita.
Selain itu, ia juga berharap Wahid Foundation bisa menyelenggarakan Training yang sama ke depannya supaya lebih bisa berdampak dan bermanfaat bagi Desa Damai binaan Wahid Foundation.
Turut hadir sebagai pembicara dalam Training tersebut Retno Dewi, Ketua DP3AP2KB dan beberapa pembicara lain dari LBH Apik Semarang dan Jakarta beserta 40 peserta perwakilan dari beberapa Pokja Desa Damai Binaan WF, di antaranya Desa Jetis, Kabupaten Sleman, Desa Gemblegan dan Kelurahan Ngglinggi, Kabupaten Klaten.