Home INdonesiani BPJS Kesehatan Dimintai Data oleh KASAD Andika Perkasa dan Wakapolri Eddy Pramono
INdonesiani - October 25, 2020

BPJS Kesehatan Dimintai Data oleh KASAD Andika Perkasa dan Wakapolri Eddy Pramono

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris memberikan dukungan data-data yang dibutuhkan oleh tim Komite Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Sebelumnya Wakil Ketua Komite Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Jenderal Andika Perkasa mendatangi kantor BPJS Kesehatan untuk bertemu dengan Direktur Utama dan jajaran Direktur BPJS Kesehatan.

Kedatangan KASAD Andika Perkasa dan Wakapolri Eddy Pramono ke kantor tersebut untuk meminta data masyarakat Indonesia dengan tujuan untuk mendukung penyusunan prioritas dalam proses vaksinasi covid-19. Rencananya tindakan ini akan dilakukan di akhir tahun 2020.

Melansir dari youtube TNI-AD (24/10/2020) “Data yang dibutuhkan untuk menyusun prioritas memang bukan hanya dari BPJS Kesehatan, namun data ini adalah ujung tombak. Ini harus kami akui, Langsung saja Kamu ingin meminta data,” kata KASAD Andika Perkasa di pertemuan tersebut.

Wakil Ketua II Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Komjen Pol. Eddy Pramono pun berkata bahwa data dari BPJS Kesehatan akan menjadi basis data untuk penyusunan prioritas masyarakat yang akan menerima vaksin.

“Semakin cepat kami dapat dari BPJS Kesehatan, maka semakin cepat dan baik pula kami susun data prioritas,” tutur Wakapolri.

“Mengingat vaksin yang akan kami terima itu tidak langsung jumlahnya, sejumlah kebutuhan rakyat Indonesia, maka perlu dilakukan proses prioritas. Disinilah diperlukan data calon penerima prioritas yang akan kita susun,” kata Dirjen SDPPI Kementrian Komunikasi dan Informatika, Ismail.

Konsep basis data dibangun oleh Dirjen SDPPI Kementrian Komunikasi dan Informatika dibuat secara daring. Ismail pun membutuhkan data fasilitas rumah sakit dan Puskesmas untuk melihat calon yang siap memberikan vaksin.

“Ini bukan pertama kali juga kita share data dengan berbagai pihak. Jadi ada protokol yang bisa kita sepakati bersama-sama. Sekali lagi ini suasana kritis. Dan menurut saya ini penting dan Pak Presiden sudah instruksikan dalam waktu dekat sudah harus kelihatan skenarionya.” jawab Fachmi Idris.