
Benahi Pengelolaan SDA, Rektor IPB University Tekankan Pentingnya 3 Elemen Ini
Rektor IPB University Prof Dr Arif Satria luncurkan buku berjudul ‘Politik Sumber Daya Alam (SDA)’. Karya ke-13 Arif ini membahas seputar relasi elemen ekonomi, ekologi, dan politik dalam konteks pengelolaan SDA.
Arif mengatakan, ketiga elemen tersebut sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat. Sehingga dalam praktiknya di lapangan harus saling seimbang dan berkesinambungan.
“Rasionalitas ekonomi, ekologi dan politik saat ini belum menyatu.Para ahli lingkungan masih menekankan pentingnya realitas ekologi. Di sisi lain rasionalitas ekonomi amat penting karena menyangkut aspek kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya saat launching peluncuran buku di IPB Convention Center, Botani Square, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu 7 Maret 2020.
“Tetapi kalau ekonomi yang dominan maka ekologi bisa rusak oleh karena itu seluruhnya harus seimbang,” lanjut dia.
Begitu pula elemen politik. Menurut Arif ini juga cukup krusial karena menentukan kebijakan sebagai value dari cita-cita bangsa.
Dia mengungkapkan, nantinya kebijakan politik tersebut akan menjadi dasar yang diimplementasikan dalam sebuah undang-undang. Tujuannya tak lain untuk mengatur pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA), dimana bumi, air, tanah untuk pembangunan rakyat.
“Agar sustainable butuh keputusan politik. Karena dengan itu kebijakan muncul. Maka antara ekologi dan politik harus menyatu,” jelasnya.
Arif menegaskan bahwa untuk menjaga keseimbangan seluruh aspek dibutuhkan peran perguruan tinggi, yang berposisi di tengah. Bertugas mencari titik temu antara kepentingan masyarakat, swasta, dan negara.
“Sehingga pembangunan Indonesia sampai tahun 2024, tercapai dengan sustainable. Kita punya optimisme untuk menjadi negara maju tapi tanpa pengelolaan lingkungan dan ada yang baik itu bisa berbahaya. Disinilah pengendalian ekonomi, ekologi dan politik ini penting,” pungkasnya.
Turut hadir Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dua Mantan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah dan Fadli Zon.
Selanjutnya Legislator PAN Dessy Ratnasari, Mantan Menteri Kelautan Rohmin Dauri, Staff Kepresidenan Arif Budimanta, hingga Bupati Bogor Ade Yasin.(PR)