
Apa Efek Seandainya Lockdown Dilakukan?
Jika lockdown dilakukan:
- Warga tidak bisa bebas keluar kemana2
- Alasan kehabisan makanan dan alasan kehilangan pendapatan akan menjadi alasan untuk menimbulkan gelombang protes dimana-mana secara massif
- Gelombang protes bahkan demonstrasi ini akan ditunggangi oknum-oknum politikus pemburu kekuasaan dan pengusaha-pengusaha yang terbiasa dengan permainan kotor
- Gelombang protes dan demonstrasi yang massif di Jawa akan menimbulkan efek domino di daerah-daerah
- Suasana chaos sangat potensial terjadi
- Kudeta
- Kekuasaan Jokowi tumbang
Ini analisa BODOHKU sehingga sangat menolak yang namanya lockdown apapun alasannya karena Indonesia ini tidak seperti Singapura yang wilayahnya hanya 1 daratan dan bisa dilakukan tindakan tegas secara tepat waktu dan realtime. Wilayah yang dipisahkan oleh lautan ini sangat mudah digoncang pemberontakan dengan segala macam taktik. Ingat kejadian tahun 1957 an? PRRI/Permesta muncul, Pemberontakan Andi Azis, Republik Maluku Selatan merupakan buah dari kebijakan Pusat Jakarta yang hampir meng-anak tirikan daerah-daerah. Pembangunan infrastruktur dan manusia tidak berjalan. Perekonomian juga berada di titik nadir. Ketika situasi itu pulih, terbit UU Penanaman Modal Asing yang berakibat Freeport berpuluh-puluh tahun dikuasai asing dan Para Pemburu rente.
UU kita sudah tepat membuat definisi yaitu Karantina. Karantina sangat fleksibel untuk dilakukan sekalipun tidak memungkiri terdapat kekurangannya. Jangan ikut-ikutan dan bersilat lidah dengan istilah.
Kita harus memilih mana kekurangan yang paling minimal sehingga energi kita tidak habis untuk memperbaiki bangsa ini.
Rinto W Pao
Advokat&Indonesianis