
A Season Of Suspicion: SKB Antiradikalisme Untuk ASN
Oleh Muhammad AS Hikam
Penerbitan SKB 11 Menteri & LNK utk cegah radikalisme dlm ASN perlu dicermati dan dikritisi oleh semua pihak yang peduli dengan kelanjutan dan pemberdayaan sistem demokrasi. Di atas permukaan, strategi penanggulangan thd ancaman dan bahaya radikalisme tsb tegas, komprehensif, dan mencerminkan keseriusan Pemerintah PJ dlm melakukan deradikalisasi. Namun jika dicermati secara kritis, tak pelak, akan menampilkan anomali yg bisa berbuah kontraproduktif dalam jangka panjang.
Pertama, SKB tsb adalah perwujudan pendekatan kekuatan keras (hard power) dalam bentuk gakkum yang sangat potensial membuka peluang tafsir yg sangat karet. Model seperti ini bukannya akan menutup gerak penyebaran dan kiprah radikalisme, tetapi malah bisa menjadi semacam alat penyokongnya, kendatipun tanpa disadari dan/atau direncanakan sebelumnya. Sebab peluang ini bisa menjadi alat ADU DOMBA & POLITISASI dlm batang tubuh ASN dlm jangka panjang.
Kedua, SKB ini justru akan berpotensi membuat maraknya suasana kecurigaan thd ASN. Disengaja atau tidak, musim kecurigaan (a season of suspicion) sedang diciptakan sementara yang seharusnya diperlukan adalah musim kepercayaan (a season of trust) utk menghadapi tantangan menuju kemajuan bangsa yang semakin besar ke depan.
Ketiga, dengan pendekatan hard power tsb, Pemerintah justru akan membuang2 energi dan anggaran yang sejatinya sangat dibutuhkan bagi pos-pos pembangunan lain spt kesejahteraan, kesehatan, pendidikan, dan eradikasi kemiskinan.
Keempat, dari sisi pengembangan demokrasi, pendekatan ini mencerminkan kehendak membangun semacam rezim kontrol pemolisian dengan ASN sebagai eksperimentasi. Hal ini jelas sangat tidak mendukung demokratisasi karena potensi thd pelanggaran HAM dan malah meningkatkan ororiterisme dalam pemerinrahan (governance).
Indeks demokrasi Indonesia saat ini sudah semakin merosot. Saya khawatir bhw SKB ini bukannya akan membuat perbaikan atasnya, kendati mengatasnamakan antiradikalisme dan upaya deradikalisasi. IMHO